Senin, 14 Februari 2011

AJA DUMEH

OJO DUMEH

Ojo dumeh sebagai ungkapan kritik dalam filosofi jawa mengandung makna yang sangat dalam, bahkan telah menjadi artepak budaya yang dikenal dengan mithos. Jika diartikan secara harfian “aja dumeh” sepadan dengan jangan sok. Aja dumeh merupakan ajaran tradisi lisan yang mempunyai makna denotative yang kira2 “jangan sombong” atau pongah dsb. Tetapi seiring dengan kemajuan tradisi lisan modern (postmodern) tradisi lisan tersebut bergeser menjadi sebuah mihtos budaya (Barthes.R,1964), khususnya di wilayah jawa mentaraman dan tradisi lisan ini telah menjadi mithos di masyarakat kita. Ojo dumeh merupakan ungkapan yang dianggap paling santun untuk mengingatkan, mengkritik, atau mengarahkan sesuatu yang dianggap menyimpang dari konvensi yang sebenarnya. Karena ojo dumeh, merupakan makna budaya yang tanpa harus bersinggungan dengan pihak lain yang sedang berpolemik, namun mempunyai makna filosofi yang sangat dalam di masyarakat.
Namun mithos tradisi budaya lisan “ojo dumeh” ini sekarang sedang mengalami perubahan luar biasa di abad modern ini. Misalnya para eksekutif muda dan Yupies banyak yang mempelajari, atau bahkan menerapkan mithos lain. Dalam filosofi modern, ia justru harus lebih berani menonjolkan kemampuan diri sendiri (self esteem). Ini yang saya sebut sebagai mithos lain (modern) yang diakibatkan oleh interaksi budaya teknologi Barat yang cenderung kapitalistik. Teknologi dalam konteks ini sudah bukan lagi menjadi kebutuhan secara fisik. Tetapi telah bergeser menjadi gaya hidup yang harus dipenuhi oleh seorang individu, jika ingin tetap gaul di masyarakat komunitasnya. Namun bagi kalangan yang masih tetap memegang teguh mithos “aja dumeh” mereka menilai bahwa mithos baru di kalangan “eksekutif muda dan yuppies, mereka pandang sebagai suatu yang buruk. Sebaliknya kelompok eksekutif mudan dan yuppies memandang mithos “aja dumeh” sebagai hal yang dianggap tidak mendorong kemajuan bagi kalangan eksekutif muda dan kaum yuppies. Sekarang suka atau tidak, kedua mithos tersebut hidup berdampingan di tengah masyarakat kita.

Tidak ada komentar: